Tanah Bumbu – Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan potensi pertanian. Kabupaten berjuluk Bumi Bersujud ini memiliki areal pertanian sawah aktif seluas 10.362,24 hektar dan 6.151,95 hektar sawah potensi yang digarap oleh 26.505 petani.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanbu melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP), terus menggenjot keberhasilan petani dalam meningkatkan produksi hasil pertanian padi dengan berbagai program.
Tujuannya, tentu untuk terus meningkatkan kesejahteraan warga petani di kabupaten terluas kedua di Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Bahkan, demi mewujudkan cita-cita mensejahterakan petani, Wakil Bupati Tanah Bumbu, H Muhammad Rusli bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian secara langsung bertemu Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman untuk menyampaikan proposal usulan program kerja pertanian di Kabupaten Tanah Bumbu.
Wabup Tanbu, Muhammad Rusli mengaku sangat bersyukur dapat langsung bertemu Menteri Pertanian RI, untuk menyerahkan proposal usulan program kerja pertanian Pemkab Tanah Bumbu.
Menurut Rusli, selain berisi usulan program kerja, proposal tersebut juga berisi usulan bantuan sarana alat dan mesin pertanian (alsintan).
Juga, sambung dia, program pengembangan usaha peternakan dan budidaya.
Selain itu, program tanaman pangan dan hortikultura serta program rehabilitasi balai penyuluh pertanian.
“Kedatangan kita ini upaya jemput bola program Kementerian Pertanian RI agar mengucur ke warga petani Tanah Bumbu,” terang dia usai keluar dari ruang kerja Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, di Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Rusli menjelaskan, urgensi dalam penyampaian usulan program ini tidak lepas untuk mewujudkan Kabupaten Tanah Bumbu menjadi lumbung pangan.
Lebih lagi, daerah otonomi yang terbentuk Tahun 2003 ini dicanangkan menjadi daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Tentu tujuan utamanya untuk kesejahteraan petani dan masyarakat Tanah Bumbu,” jelas dia.
Rusli membeberkan, Mentan RI, Amran Sulaiman memastikan program pemanfaatan lahan rawa yaitu cetak sawah dengan target 1 juta hektar di Indonesia pada tahun 2024 ini.
“Ini juga akan kita perjuangkan agar mengucur ke petani Tanah Bumbu,” tegas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Pemkab Tanah Bumbu, H Hairuddin melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian, Erwin memastikan kesiapan lahan dan petani untuk menerima program dari Kementan RI tersebut.
Program Kementan RI Operasi Khusus Pangan
Kementerian Pertanian RI saat ini meluncurkan program baru yaitu Operasi Khusus Pangan Kerjasama dengan TNI.
Program ini menggunakan metode pelaksanaan swakelola tipe dua atau melibatkan instansi pemerintah lainnya.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Tanah Bumbu, Erwin Novikar menjelaskan, program baru dari Kementan RI tersebut dalam rangka mengantisipasi terjadinya krisis pangan.
“Jenis program bantuannya yaitu perpompaan dan irigasi perpompaan,” jelas dia.
Saat ini, lanjut Erwin, Pemkab Tanah Bumbu mengusulkan bantuan pemasangan 9 titik irigasi perpompaan dengan luas layanan 493 hektar sawah.
“Kemudian untuk perpompaan ada sekitar 70 titik dengan layanan seluas 1.947 hektar sawah,” lanjut dia.
Dijelaskan Erwin lagi, perpompaan dan irigasi perpompaan ini memiliki manfaat saat musim kering atau musim kemarau melanda.
“Teknisnya, saat tanaman padi petani sudah berbuah kemudian dilanda kekeringan, pompa maupun irigasi pomp aini dapat mengairi sawah dengan mengambil sumber air dari sungai maupun sumber air lain untuk menyelamatkan padi hingga panen,” jelas dia lagi.
Menurutnya, program perpompaan dan irigasi perpompaan ini sangat efektif dan berhasil.
“Ada yang sudah menerapkan seperti program ini di Kecamatan Batulicin dan Angsana, berhasil menyelamatkan tanaman padi dari gagal panen,” terang dia.
Usulkan Bantuan Alsintan ke Kementan RI
Kepala Bidang Sarpras Pertanian Dinas KPP Pemkab Tanah Bumbu, Erwin Novikar juga memastikan proposal usulan ke Kementerian Pertanian RI berisi bantuan alat dan mesin pertanian untuk petani.
“Yang kita usulkan salah satunya bantuan untuk 100 unit handtraktor,” beber dia.
Selain itu, usulan bantuan mesin pemanen padi atau combain sebanyak 10 unit untuk kelompok tani.
“Juga kita usulkan bantuan 10 unit tractor apung, karena kebanyakan lahan pertanian kita daerah rawa,” ucap dia.
Erwin mengatakan, dari semua usulan tersebut sudah ada yang masuk program Kementan RI Tahun Anggaran 2025.
“Sisanya kita harapkan usulan terakomodir semua di tahun 2024 ini,” harap dia.
Suport dari dana APBD Pemkab Tanah Bumbu ke Petani
Selain berupaya memboyong bantuan dari Kemnterian Pertanian RI, Pemkab Tanah Bumbu juga mendorong peningkatan produksi hasil pertanian padi petani dengan menyiapkan sarana dan prasarana pertanian melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat.
Erwin menyebutkan, program yang diakomodir oleh APBD Pemkab Tanah Bumbu Tahun 2024 ini pembangunan 130 Jalan Usaha Tani (JUT).
“Untuk JUT ini APBD Pemkab Tanah Bumbu mengucurkan Rp 28 miliar,” sebut dia.
Kemudian, perbaikan atau rehab jaringan irigasi tersier sebanyak 9 unit dan pemasangan pintu air 2 unit dengan anggaran Rp 2,3 miliar.
Program lain yaitu mengasuransikan 2.500 hektar sawah petani di Kabupaten Tanah Bumbu.
“Subsidi dari Kementerian Pertanian 80 persen sedangkan APBD Pemkab Tanah Bumbu sisanya 20 persen atau Rp 36 ribu perhektar sawah,” sambung dia.
Asuransi ini, tambah dia, apabila sawah petani terjadi gagal panen akan diganti oleh asuransi Rp 16 juta setiap hektarnya.
“Penyebab gagal panennya bisa karena bencana alam atau gangguan hama,” tutup dia.